
Aparat keamanan Rusia telah menangkap pelaku serangan ransomware terkenal Mikhail Pavlovich Matveev alias Wazawaka alias Uhodiransomwar alias m1x alias Boriselcin. Ia ditangkap dan didakwa karena mengembangkan Malware juga atas keterlibatannya dengan sejumlah kelompok Hacker (peretas).

Dikutip oleh iDTORIAL dari BleepingComputer, meski pihak berwenang Rusia belum merilis rincian identitasnya, namun menurut sumber anonim RIA Novosti, individu tersebut adalah Matveev.
Seorang pakar kebijakan cyber Oleg Shakirov menemukan bahwa Matveev dituduh mengembangkan Ransomware (pihak berwenang menjelaskannya sebagai “Perangkat Lunak khusus berbahaya“ yang mampu mengunci (enkripsi) file dan data) yang direncakanan untuk dipakai mengunci data perusahaan/organisasi komersil dengan meminta tebusan untuk membuka (dekripsi) kunci tersebut.
Menariknya, sebelumnya yaitu pada bulan Mei tahun 2023, pihak berwenang Amerika Serikat juga mengajukan tuntutan terhadap Matveev atas keterlibatannya dalam serangan ransomware Hive dan LockBit yang mengakibatkan korban di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Dan juga sekitar tiga tahun sebelumnya yaitu tepatnya pada bulan Juni 2020, Matveev diduga menyebarkan ransomware LockBit di jaringan lembaga aparat penegak hukum di Distrik Passaic, New Jersey, Amerika Serikat. Kemudian selanjutnya pada bulan April tahun 2021, pelaku serangan ransomware Babuk diduga menyebarkan konten berbahaya pada sistem Departemen Kepolisian Metropolitan di Washington, D.C, Amerika Serikat.
Sekitar satu tahun kemudian tepatnya pada bulan Mei tahun 2022, Matveev bersama kelompok para pelaku serangan ransomware Hive diduga mengunci (enkripsi) sistem organisasi yayasan kesehatan yang berkantor pusat di Distrik Mercer, New Jersey.

Departemen Luar Negeri AS bahkan sempat menawarkan hadiah hingga $10 juta untuk informasi apa pun yang dapat mengarah pada penangkapan atau pendakwaannya atas kejahatan terorganisir transnasional.
Matveev dikenal sering berkomunikasi dengan peneliti dan pakar profesional keamanan siber dan secara terbuka memaparkan aktivitas kejahatan sibernya di akun Twitternya. Ia bahkan juga pernah secara terbuka mengejek pihak berwenang Amerika Serikat, dengan memposting gambar poster buronnya pada baju kaos.
Sumber: BleepingComputer