
Kehidupan Al Khawarizmi

sumber: mathshistory.st-andrews.ac.uk
Nama lengkap beliau adalah Abu Ja’far Muhammad ibn Musa Al-Khwarizmi, lahir sekitar tahun 780 M di Khawarizm dan wafat tahun 850 M. Khawarizm adalah sebuah kota di wilayah Persia (sekarang Uzbekistan). Meskipun sedikit yang diketahui tentang kehidupan pribadinya, warisannya dalam dunia matematika dan ilmu pengetahuan tetap menjadi pijakan penting dalam sejarah.
Al Khawarizmi adalah seorang ilmuwan dan matematikawan yang hidup pada zaman keemasan Kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad. Dia dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam peradaban Islam pada masa itu, berkontribusi dalam bidang matematika, astronomi, dan geografi.
Selama hidupnya, Al Khawarizmi bekerja sebagai seorang sarjana dan pengajar di Bait al-Hikmah, lembaga yang terkenal sebagai pusat pengetahuan pada zamannya. Ia juga diangkat sebagai penasihat ilmiah oleh Khalifah Al-Ma’mun, salah satu khalifah Abbasiyah, yang mendorong kemajuan ilmu pengetahuan di Baghdad.
Salah satu karya terpenting Al Khawarizmi adalah “Kitab al-Jabr wa al-Muqabala” (The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing), yang kemudian menjadi landasan untuk pengembangan aljabar modern. Buku tersebut memperkenalkan konsep aljabar yang menjadi dasar bagi pemikiran algoritma. Metode al-jabr dan al-muqabala yang dikembangkan oleh Al Khawarizmi melibatkan penyelesaian persamaan matematika dengan langkah-langkah terstruktur yang dapat diikuti secara logis. Metode ini melibatkan pemecahan masalah secara sistematis, yang merupakan elemen penting dalam pengembangan algoritma.
Asal Usul Kata “Algoritma”
Kata “Algoritma” sendiri adalah berasal dari nama Al Khawarizmi. Istilah ini pertama kali muncul dalam terjemahan bahasa Latin dari buku karyanya tersebut. Pada masa itu, karya-karya ilmiah dan filosofis diterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Latin. Ketika karya Al Khawarizmi diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, judul bukunya yang asli “al-Jabr” diubah menjadi “algorismus“. Istilah “algorismus” mengacu pada metode pemecahan masalah matematika yang dijelaskan oleh Al Khawarizmi.
Seiring waktu, kata “algorismus” berubah menjadi “algorithm” dalam bahasa Inggris modern. Istilah ini kemudian digunakan secara umum untuk merujuk pada urutan langkah-langkah terstruktur yang digunakan untuk menyelesaikan masalah atau menjalankan tugas dalam bidang matematika, komputer, dan ilmu pengetahuan.
Sehingga asal usul kata “algoritma” dapat dilacak langsung ke karya Al Khawarizmi yang kemudian mengalami evolusi linguistik dan digunakan secara lebih luas dalam konteks pemrograman dan ilmu komputer saat ini.
Algoritma adalah urutan langkah-langkah yang terdefinisi dengan jelas untuk menyelesaikan masalah tertentu atau menjalankan tugas. Prinsip-prinsip yang diajukan oleh Al Khawarizmi dalam al-jabr dan al-muqabala membentuk dasar pemikiran dalam pengembangan algoritma modern.
Algoritma yang digunakan dalam pemrograman komputer membutuhkan langkah-langkah yang terorganisir dan sistematis untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pemrogram menggunakan pemikiran algoritma untuk merancang, mengimplementasikan, dan memecahkan masalah dalam Software (Perangkat Lunak). Kontribusi Al Khawarizmi dalam mengembangkan metode aljabar memberikan kerangka kerja pemikiran yang berguna dalam merumuskan dan menerapkan algoritma dalam pemrograman komputer.
Dapat dikatakan bahwa karya Al Khawarizmi dalam aljabar secara langsung berhubungan dengan pemrograman komputer dan algoritma. Pemikirannya membentuk dasar pemikiran algoritma, yang merupakan elemen penting dalam pengembangan perangkat lunak dan pemecahan masalah dalam dunia komputer. Dengan kata lain, pemrograman komputer sangat bergantung pada pengembangan dan implementasi Algoritma sebagai pondasi dasar dimana sebuah progam dirancang dan dikembangkan.
Selain itu, Al Khawarizmi juga berkontribusi dalam pengembangan metode astronomi, termasuk penggunaan tabel dan instrumen matematika untuk mengamati gerak planet dan bintang. Karyanya dalam bidang ini menggabungkan pengetahuan dari peradaban Yunani kuno dan India, memberikan kontribusi besar bagi kemajuan ilmu astronomi pada zamannya.
Karya-karya Al Khawarizmi memiliki pengaruh yang luas dan bertahan lama. Buku-bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada Abad Pertengahan dan menjadi sumber pengetahuan yang sangat penting dalam dunia akademik di Eropa. Kontribusinya dalam pengembangan aljabar dan metode matematika membuka jalan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Meskipun Al Khawarizmi telah wafat sekitar tahun 850 M, warisannya tetap hidup dalam sejarah dan pengembangan ilmu pengetahuan. Ia diakui sebagai salah satu pionir matematika dan pemikiran algoritma, serta sebagai contoh keunggulan dalam pengetahuan dan pemikiran pada zamannya.
Referensi:
- O’Connor, J. J., & Robertson, E. F. (2000). Al-Khwarizmi biography.
- Daffa, A. (2017). Matematikawan Muslim Pertama: Al Khawarizmi.
- Al-Khwarizmi, M. (2002). The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing. (R. Rashid, Penerj.) Springer Science & Business Media.
- Knuth, D. E. (1997). The art of computer programming: volume 1: fundamental algorithms (3rd ed.). Addison-Wesley Professional.
- Singhal, S., & Shivaratri, N. G. (2018). Advanced concepts in operating systems. McGraw-Hill Education.